TUGAS KELOMPOK 5
XI IPA R1
NAMA KELOMPOK :
o
VINI TRIANA
o
WINDA DESVIANI
o
IMELDA MAWARNI
o
HANDIKA PRASETYA
o
RIZKI MARDHATILLA
o
YUYUN WAHYUNI
KELAS XI IPA R1
SISTIM PENCERNAAN
1.
Pada
sistim pencernaan manusia melakukan proses pencernaan makanan, jelaskan proses
pencernaan karbohidrat, protein dan lemak mulai dari mulut sampai usus besar?
2.
Hewan
memamah biak proses pencernaan makanan berbeda dengan mamalia karnivora,
jelaskan proses pencernaan makanan mulai dari mulut sampai ke usus besar?
1.
Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
-Maltase
Maltosa 2 mol glukosa
-Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
-Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif.
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
-Maltase
Maltosa 2 mol glukosa
-Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
-Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif.
Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan
secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan
ion natrium.
3. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
B.
Proses Pencernaan Protein
Pencernaan protein
berlangsung dalam tahapan yang berbeda. Tahap awal pencernaan protein dan
penyerapan terjadi dalam perut dan yang kedua terjadi di usus kecil. Protein
menyediakan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, namun tubuh tidak mampu
memproduksi asam amino dengan sendiri. Proses pencernaan protein pada dasarnya
terdiri dari pemecahan protein menjadi asam amino.
Ada satu jenis enzim yang
bersifat khas, dengan fungsi membantu dalam pencernaan dan penyerapan protein,
yakni Enzim Pepsin. Enzim pepsin tersebut bekerja pada organ perut dan bekerja
secara optimal/ terbaik ketika kondisi organ perut sudah asam. Enzim ini
bekerja dengan memecah molekul protein besar menjadi lebih kecil. Di sinilah di
mana protein bisa dicerna sebagian dalam tubuh.
Pada usus kecil, ada
enzim lain yang mengambil alih jawab pencernaan protein dalam tubuh. Enzim ini
membantu dalam penyerapan protein, dengan memecah molekul protein kecil menjadi
asam amino. Tingkat penyerapan protein yang lebih cepat terjadi untuk jenis
makanan yang berasal dari hewan, bukan dari jenis makanan nabati yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, hal ini disebabkan karena protein nabati biasanya
mengandung lapisan selulosa.
C. Proses Pencernaan Lemak
Lemak
terlebih dulu harus mengalami proses
pemecahan untuk dapat menghasilkan tenaga.
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun akan diserap jonjot usus. dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen dan asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
2) Proses
pencernaan makanan hewan memamah biak
a. Rumen
Rumen berfungsi
sebagai gudang sementara bagi
makanan yang ditelan. Setelah rumen
cukup terisi makanan, sapi
beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa.
Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida,
misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim
selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat
enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna
lemak.
b. Retikulum
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian
dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya
menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding
retikulum. Kemudian, gumpalan
makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil
beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum
melewati rumen dan retikulum.
c. Omasum
Di dalam omasum
terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum.
Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan
keabomasum.
d. Abomasum
Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim
dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara
kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding
abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim
pepsin merombak protein menjadi asam amino.
Asam klorida (HCl)
selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga sebagai
desinfektan (zat pembunuh bakteri, karena bakteri akan mati pada pH yang sangat
rendah). Namun, bakteri yang mati dapat dicerna menjadi sumber protein bagi
hewan memamah biak. Dengan demikian, hewan memamah biak tidak memerlukan asam
amino esensial seperti pada manusia. Kemudian, makanan yang telah halus dari
ruang abomasum didorong masuk ke usus halus. Di usus halus ini sari-sari
makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa
makanan keluar melalui anus.
Apabila sapi meminum air, lipatan dinding
antara rumen dan retikulum membentuk
saluran yang menghubungkan mulut-esofagus-omasum-abomasum. Keadaan yang
demikian mengakibatkan air yang diminum dapat langsung masuk ke abomasum.
Pada anak sapi yang masih menyusu induknya, rumen,
retikulum, dan omasum masih kecil serta belum berfungsi. Saluran lipatan
tertutup oleh gerakan refleks sehingga air susu yang diisap dari puting susu
induknya langsung masuk ke abomasum.
Pada kelinci, marmut, dan kuda fermentasi selulosa terjadi di dalam sekum. Sekum (usus buntu) adalah kantong (bagian usus besar) yang berada di
antara pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. Di dalam sekum
banyak bakteri selulolitik. Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi
pengunyahan satu kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat
daripada feses sapi (yang mengalami pengunyahan selulosa dua kali).